Jumat, 03 Agustus 2007

POKOK-POKOK PIKIRAN TEORI KRUMBOLTZ

1. Krumboltz adalah salah satu tokoh teori Behaviorisme.
2. Asumsi teori pilihan karir Krumboltz adalah kepribadian seseorang dan daftar perilaku seseorang muncul karena mereka telah belajar sesuatu yang unik dari lingkungannya. Perilaku unik tersebut bukan karena mereka memiliki keunikan yang berasal dari dalam diri mereka sendiri dan bukan karena tugas perkembangan mereka sendiri.
3. Teori belajar sosial memiliki 3 tipe pengalaman belajar yaitu
a. Pengalaman Belajar Instrumental, Individu akan memiliki kecenderungan untuk mengulang perilaku tertentu jika perilaku tersebut mendapatkan reinforcemen (hadiah) yang positif (contoh, belajar tekun diganjar dengan nilai A, sebaliknya, individu akan menghindari perilaku tertentu jika dia mendapatkan hukuman);
b. Pengalaman Belajar Asosiatif, pengalaman ini akan muncul saat seseorang berhubungan dengan stimulus yang telah ada atau berhubungan dengan peristiwa-peristiwa netral (Contoh, seseorang akan menghubungkan rumah sakit dengan kematian orang terdekat dan kemudian menjadi sangat segan/malas untuk melakukan suatu aktivitas yang berhubungan dengan rumah sakit. Dengan demikian dia tidak akan memilih pekerjaan yang berhubungan dengan dunia kedokteran); dan
c. Pengalaman sendiri, manusia adalah mahkluk yang pandai yang dapat mengolah informasi, sehingga mereka dapat belajar perilaku dan keterampilan baru dengan sangat mudah. Perolehan perilaku ini bisa didapat melalui informasi dari media seperti buku, televisi, bioskop dan film.
4. Teori pilihan karir Krumboltz didasarkan pada 4 katagori/faktor yang mempengaruhi proses pilihan karir:
a. Genetik dan kemampuan spesial (Genetic endowment & Special Abilities)
Genetik dan kemampuan spesial yang dimiliki oleh seseorang dalam ilmu behavioristik masih menjadi perdebatan yang hangat. Artinya masih terjadi pertentangan terhadap kemampuan spesifik masing-masing individu. Hal ini didasarkan bahwa penganut paham behaviorisme masih tidak mempercayai kemampuan individu, bahkan, kemampuan individu saat ini merupakan hasil interaksi (belajar) dengan lingkungan. Lingkup genetik dan kemampuan spesial meliputi ras, jenis kelamin, kemampuan diri, karakteristik individu dan termasuk di dalamnya adalah cacat fisik (Physical handicaps). Bahkan masuk akal jika kemapuan spesial seperti intelegensi, kemampuan bermusik, kemampuan akan seni dan koordinasi otot lebih merupakan hasil dari interaksi dari lingkungan tertentu.
b. Kondisi dan peristiwa di lingkungan (Environmental Conditions & Events)
Kondisi dan peristiwa di sekitar yang mempengaruhi proses pilihan karir seseorang antara lain keadaan sosial, keadaan budaya, sistim politik, tekanan perekonomian, bencana alam dan kekayaan alam. Hal lain yang mempengaruhi proses pilihan karir seseorang adalah, (1) jumlah dan jenis kesempatan kerja, (2) jumlah dan jenis kesempatan untuk mengikuti pelatihan/kursus, (3) kebijakan sosial dan prosedur untuk memilih tenaga kerja, (3) peraturan dan hukum tentang ketenagakerjaan, (4) keberadaan dan permintaan akan tenaga kerja, (5) perkembangan teknologi, (6) perubahan pada organisasi-organisasii sosial, (7) pengalaman pelatihan, (8) sistem pendidikan, dan (9) pengaruh lingkungan (tetangga dan masyarakat umum).
c. Pengalaman Belajar (Learning Experience)
Kecenderungan pilihan karir seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang telah dialami oleh seseorang di masa lalu. Hasil belajar yang berhubungan dengan Genetik dan kemampuan spesial oleh Krumboltz diartikan sebagai antecendent (dalam teori ABC)

d. Keterampilan Pendekatan Tugas (Task Approach Skills)
Keterampilan pendekatan tugas merupakan hasil dari interaksi antara pengalaman belajar, karakteristik generik, kemampuan spesial dan pengaruh lingkungan. Keterampilan ini meliputi standar kinerja, standar nilai-nilai, kebiasaan dalam bekerja, proses kognitif dan persepsi, keutuhan mental dan respon-respon emosi. Perolehan keterampilan ini dilakukan melalui kegiatan:
1. Generalisasi pengamatan diri (Self-Observation Generalization/SOG)
Pengamatan diri untuk menyelesaikan tugas berkaitan dengann bagaimana seseorang dapat menyelesaikan tugas/pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat bagaimana orang mengatakan, ”Saya memiliki kemampuan yang baik dalam hal matematika, tetapi sangat sulit untuk memahami bahasa inggris” atau “sangat sulit bagi saya untuk berdebat dalam sebuah tim, tetapi saya lebih bisa berbicara dengan gaya saya sendiri”.
Dengan kata lain, kemampuan melakukan pengamatan diri sendiri dalam pekerjaan akan menghasilkan kenyamanan seseorang dalam melakukan pekerjaan/tugas tertentu.
2. Generalisasi pengamatan lingkungan sekitar (World-View Generalization/ WVG)
Pengamatan ini dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan gambaran tentang lingkungan di mana dia hidup. Hasil pengamatan ini dipergunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pada lingkungan yang lain. Hasil pengamatan ini antara lain ”profesi layanan seperti konselor, hanya pantas dilakukan oleh orang yang memiliki kehangatan dan intuitif terhadap orang lain”.
Perlu diketahui bahwa keakuratan pengamatan ini akan dipengaruhi oleh seberapa banyak seseorang mendapatkan (belajar) pengalaman yang representatif.

Tidak ada komentar:

Kesurupan .......... Tulisan ini mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang proses terjadinya kesurupan massal yang menjadi fe...